Suarainspiratif.com,
Jakarta, . Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan rencana pembangunan tanggul laut raksasa bukan lagi Proyek Strategis Nasional (PSN), melainkan tergolong mega infrastruktur. Sebab, proyek tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Sementara total anggaran pembangunan Giant Sea Wall di Pulau Jawa diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Nilai tersebut setara Rp 809,5 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp 16.190 per US$.
“Kalau dibilang strategis, tanggul laut raksasa itu bukan masuk kategori strategis, tapi mega infrastruktur,” kata AHY dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (8/1/2025).
AHY menjelaskan, ide pembangunan tanggul laut raksasa merupakan hasil pemikiran jangka panjang. Sejalan dengan itu, kata dia, pemerintah terus melakukan studi kelayakan untuk memastikan relevansi dan manfaat proyek tersebut.
“Tanggul laut raksasa ini bukanlah ide baru dalam satu atau dua tahun terakhir, namun sebenarnya sudah ada cukup lama dan saat ini kami sedang mengkaji lebih lanjut, membuka dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya termasuk studi kelayakan yang dilakukan pada era sebelumnya, untuk mengkaji ulang apakah memang “masih relevan atau ada hal yang perlu terus kita tingkatkan,” jelasnya.
Foto: Giant Sea Wall, Muara Baru, Jakarta Utara. ( . Indonesia/Faisal Rahman)
Tembok Laut Raksasa, Muara Baru, Jakarta Utara. ( . Indonesia/Faisal Rahman)
|
Tahap awal pembangunan tanggul laut raksasa ini akan difokuskan di pantai Utara Jakarta dengan panjang hingga 21 kilometer. AHY mengatakan proyek ini menjadi prioritas untuk mengatasi ancaman banjir rob dan penurunan tanah di Ibu Kota.
Meski demikian, AHY mengakui proyek ini menghadapi tantangan besar dari segi pendanaan. Pemerintah masih mencari sumber anggaran yang kredibel untuk pembangunan mega infrastruktur tersebut, termasuk mempertimbangkan skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha.
“Kita menghadapi keterbatasan anggaran di sana-sini, kita harus mencari sumber pendanaan yang juga kredibel. Ini akan kita pikirkan terus. Tentu menunggu arahan Presiden, pemerintah tidak bisa sendirian. Kita terlibat atau ingin memperkuat Skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha penanaman modal harus kita hadirkan baik dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
Kedepannya, proyek tanggul laut raksasa ini juga direncanakan akan diterapkan di wilayah pesisir pantai utara Pulau Jawa lainnya seperti Semarang dan Demak yang juga mengalami permasalahan serupa.
“Bukan hanya Jakarta yang mengalami banjir rob dan penurunan permukaan tanah. Daerah seperti Semarang, Demak, dan pesisir utara Jawa secara keseluruhan juga menghadapi tantangan alam serupa. Ini menjadi kepedulian kami untuk melindungi masyarakat pesisir,” tutupnya.
(ya)
Artikel Berikutnya
AHY Ungkap Alasan Prabowo Ingin Bangun Tembok Laut Raksasa