Suarainspiratif.com,
.
Tentara AS yang meledakkan truk siber menggunakan AI. Foto/X/@silentpolitics1
Pejabat penegak hukum AS mengungkapkan rincian baru tentang ledakan tersebut. Analisis terhadap pertanyaan yang diajukan Matthew Livelsberger, 37 tahun, di ChatGPT mengungkapkan bahwa dia telah mencari informasi tentang target serangan, kecepatan jenis amunisi tertentu, dan legalitas kembang api.
Pada tanggal 1 Januari 2025, Tesla Cybertruck yang berisi kembang api, tangki bensin, dan bahan bakar berkemah meledak di luar Trump International Hotel di Las Vegas. Livelsberger, sang pengemudi, ditemukan tewas di dalam kendaraan. Ledakan tersebut menyebabkan luka ringan pada tujuh orang di dekatnya dan menyebabkan kerusakan minimal pada hotel.
“Ini adalah insiden pertama yang saya ketahui di wilayah AS di mana ChatGPT digunakan untuk membantu seseorang membuat perangkat tertentu,” kata Kevin McMahill, sheriff Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas dalam konferensi pers, Selasa, dilansir RT.
Dia menggambarkan penggunaan AI generatif sebagai “pengubah permainan” dan “momen yang mengkhawatirkan.”
Pengembang ChatGPT, OpenAI, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memastikan alatnya digunakan “secara bertanggung jawab” dan dirancang untuk menolak instruksi berbahaya, kata perusahaan yang berbasis di San Francisco kepada Associated Press dalam pernyataan email.
Baca Juga: Indonesia semakin kuat di kancah geopolitik
Diperkenalkan pada tahun 2022, ChatGPT adalah salah satu dari beberapa teknologi yang diciptakan oleh OpenAI. Tidak seperti model bahasa besar sebelumnya, asisten virtual dapat diakses secara bebas oleh siapa saja yang memiliki koneksi internet dan dirancang agar lebih intuitif dan ramah pengguna.
Livelsberger dilaporkan bunuh diri dengan tembakan sebelum memicu ledakan. Penyidik masih belum yakin apa sebenarnya pemicu ledakan tersebut. Mereka mengatakan pada hari Selasa bahwa itu mungkin kilatan senjata api yang digunakan Livelsberger untuk menembak dirinya sendiri di dalam truk.
Polisi Las Vegas mempublikasikan surat-surat Livelsberger pada hari Jumat, yang mengungkapkan rasa frustrasi mendalam veteran militer tersebut terhadap masalah-masalah sosial dan pergulatan internalnya. Menurut para pejabat, dia telah berjuang melawan gangguan stres pasca-trauma dan menghadapi pergolakan pribadi, termasuk perpisahan baru-baru ini dengan istrinya.
(ahm)