Suarainspiratif.com,
.
Zionis diketahui selalu mengingkari dan menerapkan standar ganda. Foto/X/@InbarCohen13
Al Jazeera melaporkan serangan drone terhadap sebuah mobil di desa Majdal Zoun di Lebanon selatan.
Di kota Khiam, terdapat sebuah kuburan. Israel menembak orang-orang di pemakaman. Mereka bahkan menyita jenazah korban.
Selain itu, dalam tiga hari terakhir, mereka menculik empat orang di Tayr Harfa dan kemarin, drone berdengung di Tyre dan di berbagai wilayah sekitar selatan.
Jadi, dari pihak Israel, tampaknya pelanggaran terus berlanjut, dan pada saat yang sama mereka berusaha mencapai apa yang mereka inginkan melalui operasi darat. Misalnya, mereka maju ke beberapa desa yang belum pernah mereka rebut sebelumnya.
Jika ini terus berlanjut, tidak ada yang bisa mengendalikan bagaimana keadaan bisa berubah menjadi situasi baru.
“Keberhasilan gencatan senjata di Lebanon, dalam beberapa hal, “di tangan Hizbullah”, karena pelanggaran yang dilakukan Israel,” kata Mohamed Elmasry, seorang profesor di Institut Studi Pascasarjana Doha, dilansir Al Jazeera.
“[Hizbullah] tentu saja mereka bisa menyerang Israel saat ini atas dasar bahwa Israel telah melanggar perjanjian, tapi sejauh ini mereka belum melakukannya,” kata Elmasry kepada Al Jazeera.
Terlebih lagi, AS “bukanlah mediator netral” dalam proses gencatan senjata, kata profesor tersebut.
“Sangat jelas dari sudut pandang AS, Israel berhak melawan Hizbullah, menyerang Hizbullah, namun Hizbullah tidak mempunyai hak yang sama untuk melakukan hal yang sama terhadap Israel,” ujarnya. “Jadi, ada semacam standar ganda yang telah ditetapkan.”
(ahm)