Penyerang Real Madrid Vinicius Junior memberikan dukungannya kepada para pemain Barcelona yang diduga menjadi sasaran nyanyian rasis selama pertemuan La Liga Sabtu malam antara kedua klub.
Sebagai buntut dari Barcelona menang telak 4-0 di Santiago Bernabeu Madrid, muncul laporan bahwa pelecehan rasis ditujukan kepada trio tamu Lamine Yamal, Raphinha dan Ansu Fati. Yamal dan Raphinha keduanya mencetak gol untuk tim tamu setelahnya Robert Lewandowskidua gol di babak kedua, sementara Fati menjadi pemain pengganti yang tidak digunakan yang melakukan pemanasan di samping tribun.
Vinicius sayangnya telah mengalami banyak penghinaan keji selama berada di Spanyol. Setelah konfrontasi yang sangat sengit dengan fans Valencia pada Mei 2023, pemain Brasil itu berkata: “Rasisme adalah hal yang normal di La Liga.”
Meski sempat mengalami kekecewaan, penyerang bintang Madrid ini terus berjuang melawan diskriminasi, terlepas dari loyalitas klub.
“Sangat disesalkan apa yang terjadi kemarin di Bernabeu dengan penghinaan rasis,” tulis Vinicius X. “Tidak ada tempat bagi para penjahat ini di masyarakat kita. Semua dukungan saya untuk Lamine, Ansu dan Raphinha. Saya tahu bahwa Madrid dan polisi akan melakukan sesuatu untuk mengidentifikasi dan menghukum mereka yang bersalah!!”
Postingan Vinicius muncul sebagai tanggapan atas pernyataan klub yang berbunyi: “Real Madrid mengutuk keras segala jenis perilaku yang melibatkan rasisme, xenofobia atau kekerasan dalam sepak bola dan olahraga, dan sangat menyesali penghinaan yang diucapkan beberapa penggemar tadi malam di salah satu sudut stadion.
“Real Madrid telah membuka penyelidikan untuk menemukan dan mengidentifikasi pelaku penghinaan yang disesalkan dan tercela ini, untuk mengambil tindakan disipliner dan yudisial yang relevan.”
Liga Spanyol juga angkat bicara menentang dugaan nyanyian tersebut, dengan memposting: “Liga akan segera melaporkan penghinaan dan gestur rasis yang diterima pemain Barcelona ke Bagian Kejahatan Kebencian Brigade Penerangan Polri, serta menginformasikan Jaksa Koordinator Unit Kejahatan Kebencian dan Diskriminasi Kejaksaan Agung.
“La Liga mengutuk keras insiden di Santiago Bernabeu dan tetap teguh pada komitmennya untuk memberantas segala bentuk perilaku rasis dan kebencian di dalam dan di luar stadion.”
Yamal tampak tidak terpengaruh oleh pelecehan yang menyedihkan itu. Sensasi remaja yang dirayakan menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah El Clasico dengan memuji klub masa kecilnya sebagai “tim terbaik di dunia”. “Mereka bilang kami hanya mengalahkan tim normal,” kata dia bantah anak berusia 17 tahun. “Sekarang kami telah mengalahkan Real Madrid 4-0 di kandang mereka. Kami telah membuktikan bahwa kami bisa mengalahkan siapa pun.”